Selama belajar daring, siswa jangan manja dan cuek

Pembelajaran daring adalah kegiatan belajar mengajar jarak jauh antara Guru dengan siswa dengan menggunakan jaringan internet melalui media sosial dan pembelajaran online seperti WA, FB, Google meet, zoom dan sebagainya.

Tentunya kondisi ini tidaklah efektif bila dibandingkan dengan kondisi pembelajaran luring (tatap muka di sekolah). Bahkan merepotkan terutama bagi guru dan orang tua. Begitupun, kondisi tersebut kiranya dapat diterima dalam rangka memutus mata rantai pandemi covid-19 (corona).

Selama pembelajaran daring yang penulis perhatikan yang merupakan seorang guru, melihat rata-rata siswa mengikuti pembelajaran daring dengan manja dan cuek.

Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan dalam pembelajaran rata-rata hanya puluhan siswa setiap kelas.

Alasannya adalah keterbatasan kepemilikan hape dan paket data internet.

Kondisi tersebut dapat dimaklumi bila siswa mau berkomunikasi dengan gurunya dan didukung penuh oleh orang tua.

Terkadang tidak sedikit penulis perhatikan malah siswa yang memiliki hape dan paket data internet cenderung memanfaatkan bermain game online dan tiktok. Akibatnya pembelajaran online pun menjadi macet dan kurang berjalan.

Oleh karena itu, harusnya siswa itu mau dan peduli dengan kegiatan belajar. Meskipun online, harusnya tetap bersemangat sebagaimana pembelajaran biasa. Malah tidak sedikit siswa menganggap selama pandemi ini sekolah libur. Disitu kadang mirisnya. Padahal pembelajaran daring ini dibuat supaya pandemi ini segera berakhir dengan protokoler kesehatan yang ketat.

Kiranya orang tua dan guru harus nyinyir kepada siswa bagaimana mau dan peduli dengan pembelajaran daring supaya tidak manja dan cuek.

Dibutuhkan kesadaran dan kerjasama yang utuh mengatasi hal tersebut. Semoga.


Comments