Sejak kehadiran CORONA atau COVID-19 di Indonesia pada awal Januari 2020 dan pada Maret 2020 yang menghebohkan dunia ini maka salahsatu akibatnya adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah menjadi belajar di rumah aja dengan menggunakan pembelajaran online (dalam jaringan/daring). Apakah dengan media WA (Whatsapp), facebook, Zoom, Google Class dan seterusnya atas himbauan pemerintah sebagai upaya memutuskan rantai penyebaran virus CORONA dan pembatasan sosial (keramaian) yang disebut Physical Distancing atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Mungkin sebahagian besar siswa dan siswi menganggap bahwa belajar di rumah bahagian dari liburan sekolah. Padahal berdasarkan kalender pendidikan bahwa sampai bulan Juni tidak ada libur sekolah kecuali libur menyambut puasa, hari raya dan libur semester.
Tetapi siswa tetap belajar di rumah di bawah bimbingan orangtua dan guru melalui pembelajaran online (daring) selama CORONA berlangsung.
Disamping itu juga, siswa tidak dibenarkan keluar rumah kecuali sangat perlu. Misalnya ke kedai untuk beli kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. Artinya, tidak dibenarkan kemana-mana seperti liburan biasa.
Namun kenyataannya memang ada saja siswa yang menjadikan kondisi ini sebagai liburan luar biasa sehingga diapun bebas kemana-mana seperti hari-hari biasa, lupa belajar, lupa shalat, bahkan sampai lupa diri karena bermain game seharian, jarang mandi dan hal-hal yang justru mendatangkan virus dan kuman.
Padahal kondisi saat ini adalah sedang penyebaran virus yang dapat mematikan manusia dan hewan melalui hidung dan mulut yang kemudian disebut dengan virus CORONA atau COVID 19 yang sampai saat ini sedang diteliti oleh dunia kesehatan. Yang terkena dan bahkan yang meninggal terus ada berdasarkan data statistik kesehatan dunia dan Indonesia. Maka pemerintah berupaya menghentikannya dengan pembatasan sosial dan bagi siswa harus belajar di rumah melalui pembelajaran online (dalam jaringan/daring).
Jadi, sangat disayangkan bagi guru terhadap siswa/i yang tidak peduli dengan kondisi saat ini yang menganggap biasa saja dan merasa gembira karena mendapatkan liburan panjang. Padahal efek CORONA ini sangat mencemaskan banyak orang.
Maka dalam hal ini, bapak/ibu guru memberikan beberapa hal penting kepada siswa/i yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik tentang "bagaimana menyikapi CORONA atau COVID-19 yang benar".
1. Jadikan virus CORONA sebagai peringatan pentingnya kebersihan dan kesehatan bagi manusia dan lingkungan, yaitu :
3. Benarlah bahwa ISLAM mencintai kebersihan dan sebahagian daripada iman. Bersih pasti sehat.
Mari kita berdoa kepada Allah yang Maha Esa agar virus ini segera berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti biasanya. Amin yaa rabbal `alaamiin.
Tingkatkan IMUN (kekebalan kesehatan & kekuatan diri) dengan makan yang sehat dan tingkatkan IMAN dengan shalat dan mengaji!!
Mungkin sebahagian besar siswa dan siswi menganggap bahwa belajar di rumah bahagian dari liburan sekolah. Padahal berdasarkan kalender pendidikan bahwa sampai bulan Juni tidak ada libur sekolah kecuali libur menyambut puasa, hari raya dan libur semester.
Tetapi siswa tetap belajar di rumah di bawah bimbingan orangtua dan guru melalui pembelajaran online (daring) selama CORONA berlangsung.
Disamping itu juga, siswa tidak dibenarkan keluar rumah kecuali sangat perlu. Misalnya ke kedai untuk beli kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. Artinya, tidak dibenarkan kemana-mana seperti liburan biasa.
Namun kenyataannya memang ada saja siswa yang menjadikan kondisi ini sebagai liburan luar biasa sehingga diapun bebas kemana-mana seperti hari-hari biasa, lupa belajar, lupa shalat, bahkan sampai lupa diri karena bermain game seharian, jarang mandi dan hal-hal yang justru mendatangkan virus dan kuman.
Padahal kondisi saat ini adalah sedang penyebaran virus yang dapat mematikan manusia dan hewan melalui hidung dan mulut yang kemudian disebut dengan virus CORONA atau COVID 19 yang sampai saat ini sedang diteliti oleh dunia kesehatan. Yang terkena dan bahkan yang meninggal terus ada berdasarkan data statistik kesehatan dunia dan Indonesia. Maka pemerintah berupaya menghentikannya dengan pembatasan sosial dan bagi siswa harus belajar di rumah melalui pembelajaran online (dalam jaringan/daring).
Jadi, sangat disayangkan bagi guru terhadap siswa/i yang tidak peduli dengan kondisi saat ini yang menganggap biasa saja dan merasa gembira karena mendapatkan liburan panjang. Padahal efek CORONA ini sangat mencemaskan banyak orang.
Maka dalam hal ini, bapak/ibu guru memberikan beberapa hal penting kepada siswa/i yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik tentang "bagaimana menyikapi CORONA atau COVID-19 yang benar".
1. Jadikan virus CORONA sebagai peringatan pentingnya kebersihan dan kesehatan bagi manusia dan lingkungan, yaitu :
- Menyadarkan diri agar tidak menyepelekan lingkungan yang kotor dan jorok
- Berinisiatif atau mengerjakan tanpa menunggu ditegur atau disuruh untuk membersihkan lingkungan yang kotor
- Membiasakan diri agar membuang sampah di tempat sampah
- Membiasakan diri untuk selalu bersih diri melalui Mandi, Wudhu` dan Shalat sebagai upaya membentengi diri dari virus & kuman
- Senantiasa berpakaian bersih dan sehat
3. Benarlah bahwa ISLAM mencintai kebersihan dan sebahagian daripada iman. Bersih pasti sehat.
Mari kita berdoa kepada Allah yang Maha Esa agar virus ini segera berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti biasanya. Amin yaa rabbal `alaamiin.
Tingkatkan IMUN (kekebalan kesehatan & kekuatan diri) dengan makan yang sehat dan tingkatkan IMAN dengan shalat dan mengaji!!
Terbaik buat bapak penulis.
ReplyDelete